Kamis, 21 Agustus 2014
Rabu, 11 Juni 2014
Pertambahan Penduduk dan Kesejahteraan Ekonomi
LAJU pertumbuhan penduduk Indonesia yang dihitung berdasarkan jumlah kelahiran dari wanita usia subur dalam kurun 10 tahun terakhir ternyata tidak menurun. Mengacu data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SKDI) 2012, laju pertumbuhan penduduk mencapai 1,5%, jauh dari angka ideal yang semestinya di bawah 1%.
Memang 10 tahun lalu, lewat program Keluarga Berencana (KB) sudah ada upaya menekan rata-rata jumlah anak yang lahir dengan mengurangi ratarata kelahiran usia wanita subur 15–29 tahun atau total fertility rate (TFR) pada berkurang dari 2,6 menjadi 2,1. Sayang, cita-cita tersebut pupus, karena pada tahun 2013 angka TFR masih pada kisaran 2,6. Angka ini tidak bergerak sejak 10 tahun yang lalu.
Nah, pada tahun 2014 ini, hampir mustahil target 2,1 tersebut bisa tercapai. Sekadar memberi gambaran, jika saja target TFR 2,1 tercapai maka bisa disebut rata-rata satu keluarga mempunyai dua anak. Angka dua anak adalah target ideal program KB. Namun kalau TFR mandek pada kisaran 2,6, saya anggap keluargakeluarga Indonesia masih punya tiga anak.
Padahal, tingginya TFR berkorelasi dengan angka kematian ibu (AKI) hamil atau melahirkan. Data SDKI kembali menyebutkan, AKI di Indonesia mencapai 359 orang per 100.000 kelahiran. Ini tertinggi dibandingkan dengan negaranegara ASEAN lainnya. Di Vietnam, angka AKI cuma 50 orang per 100.000 kelahiran. Atas kondisi ini, saya menyebut dinamika kependudukan di Indonesia sudah “lampu merah”.
Bayangkan, dengan angka jumlah penduduk Indonesia yang saat ini mencapai sebesar 240 juta. Jika trennya masih seperti ini, diperkirakan pada 2030 jumlah penduduk kita mencapai 340-400 juta. Tidak hanya masalah kesehatan, di masa mendatang pastinya ledakan penduduk yang tidak wajar akan menciptakan berbagai persoalan pelik seperti, krisis pangan, keterbatasan lahan tempat tinggal, kerusakan lingkungan, tingginya angka kriminalitas.
Kekhawatiran ini wajar, karena saat ini saja kita masih diterpa persoalan kenaikan harga cabai, bawang, daging sapi, daging ayam, dan sembako lainnya. Apalagi pada saat menjelang bulan Ramadhan seperti saat ini diperkirakan harga sembako akan terus menunjak naik. Tingginya tingkat konsumsi semakin sulit teratasi ketika jumlah penduduk melambung, sedangkan ketersediaan pangan sangat terbatas. Lalu, apa yang menjadi persoalan kampanye KB selama ini? Permasalahan pertama adalah, luas wilayah Indonesia yang secara geografis terbentang dari satu pulau ke pulau yang lain.
Selanjutnya, penerapan kebijakan otonomi daerah, karena masing-masing kepala daerah punya arah yang berbeda dengan program KB. Sarana dan prasarana penunjang pemakaian KB, seperti klinik kesehatan, menjadi tidak optimal. Timpangnya pendapatan satu daerah dengan daerah yang lain jelas membuat pembangunan sarana kesehatan juga terhadang. Belum lagi ketersediaan tenaga dokter atau bidan. Di daerah makmur bisa jadi akan memiliki banyak klinik, dokter dan bidan. Kondisi sebaliknya terjadi di daerah minus. Padahal, klinik-klinik inilah yang menjadi ujung tombak sosialisasi agar masyarakat disiplin memakai alat-alat KB. Selain itu, ada kendala banyak peraturan daerah (perda) yang masih mencantumkan setiap pelayanan alat kontrasepsi dipungut biaya. Ini tidak bisa diubah kecuali perdanya diubah. Padahal, kita semua berharap semua pelayanan alat kontrasepsi ini gratis, toh ini membantu program nasional. Masalah seputar otonomi daerah tersebut, ditambah dengan tingginya angka drop out (DO) atau putus pemakaian kontrasepsi. Sebagai gambaran angka DO untuk produk kontrasepsi berjenis injeksi saja hingga mencapai 40%, padahal kami berharap hanya 20%. Tingginya angka DO tersebut juga berkorelasi dengan kondisi infrastruktur kesehatan di daerah. Kalau jarak antara klinik dengan rumah warga terlalu jauh, jelas tingkat kedisiplinan penggunaan alat kontrasepsi akan menurun. Biaya ber-KB menjadi tidak ekonomis. Harus Jangka Panjang
Kalaupun pemerintah pusat membantu kampanye dengan menyediakan alat kontrasepsi per bulan gratis di suatu daerah terpencil secara bergerak (mobile), sedangkan warga memakai pil dan suntik yang sifatnya temporer hanya beberapa bulan, maka bulan depan warga DO, karena ketiadaan layanan. Lalu, apa yang akan BKKBN lakukan untuk mengatasi persoalan tersebut sehingga dampak negatif kependudukan di masa mendatang tidak terjadi? Karena itu, kami mempunyai solusi yakni dengan lebih fokus melakukan kampanye penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). MKJP adalah penggunaan alat-alat kontrasepsi yang bisa bermanfaat untuk jangka panjang. Kontrasepsi pada MKJP rata-rata efektif 3–7 tahun. Berbeda dengan kontrasepsi jangka pendek yang sifatnya hanya bertahan beberapa hari atau bulan. Sekadar informasi, alat kontrasepsi berdasarkan waktunya ada dua jenis, yakni kontrasepsi jangka panjang, dan kontrasepsi jangka pendek. Kontrasepsi jangka pendek contohnya pil, dan suntikan. Sedangkan yang jangka panjang yakni, implan dan intra-uterine device (IUD). Berbeda dengan pil dan suntik, implan, dan IUD tingkat kegagalannya tidak lebih dari 1% tiap 100 wanita yang memakai. Untuk implan, tingkat kegagalan hanya sebesar 0,05% per 100 wanita. Bandingkan dengan tingkat kegagalan pil dan suntik yang bisa mencapai 9–10%. Strategi penggunaan MKJP ini jelas akan mengatasi hambatan geografis dan beragamnya kebijakan otonomi daerah. Contohnya, walaupun hanya mengandalkan satu klinik di satu kawasan, mungkin jauh dari tempat tinggal warga lain, namun warga hanya sekali datang dan mungkin beru kembali lagi tujuh tahun kemudian. Memang, kadang-kadang ada perasaan malu para perempuan dalam memasang IUD. Proses pemasangan itu dianggap suatu yang privasi. Jadi walaupun itu dilakukan oleh bidan, kalau tidak perlu banget biasanya para perempuan enggan. Karena itu, tampaknya memang implan saat ini menjadi pilihan yang terbaik. Dengan menggunakan MKJP maka akan mengurangi tingkat DO serta mengurangi faktor kegagalan kontrasepsi, menekan TFR dan mengurangi jumlah penduduk, dan menghindari risiko masalah-masalah ekonomi dan sosial masyarakat. Dan yang pasti, program KB dua anak cukup akan tercapai. Saat ini untuk mencapai cita-cita itu, BKKBN punya langkah konkret untuk memperkenalkan MPJP. Sejak 2012, kami berikan implan dan IUD secara gratis di mana pun. Baik di pelayanan kesehatan publik maupun di swasta kami gratiskan. Pemerintah punya dana untuk pengadaan implan sebesar Rp200 miliar pada 2013. Masalah kependudukan adalah tanggung jawab bersama. Harus ada integrasi satu kebijakan dengan yang lainnya. Tahun ini Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pelayanan KB masuk dalam layanan dasar. Kita juga berharap kebijakan ini juga membantu mengubah “lampu merah” kependudukan menjadi lebih “hijau”.
Selanjutnya, penerapan kebijakan otonomi daerah, karena masing-masing kepala daerah punya arah yang berbeda dengan program KB. Sarana dan prasarana penunjang pemakaian KB, seperti klinik kesehatan, menjadi tidak optimal. Timpangnya pendapatan satu daerah dengan daerah yang lain jelas membuat pembangunan sarana kesehatan juga terhadang. Belum lagi ketersediaan tenaga dokter atau bidan. Di daerah makmur bisa jadi akan memiliki banyak klinik, dokter dan bidan. Kondisi sebaliknya terjadi di daerah minus. Padahal, klinik-klinik inilah yang menjadi ujung tombak sosialisasi agar masyarakat disiplin memakai alat-alat KB. Selain itu, ada kendala banyak peraturan daerah (perda) yang masih mencantumkan setiap pelayanan alat kontrasepsi dipungut biaya. Ini tidak bisa diubah kecuali perdanya diubah. Padahal, kita semua berharap semua pelayanan alat kontrasepsi ini gratis, toh ini membantu program nasional. Masalah seputar otonomi daerah tersebut, ditambah dengan tingginya angka drop out (DO) atau putus pemakaian kontrasepsi. Sebagai gambaran angka DO untuk produk kontrasepsi berjenis injeksi saja hingga mencapai 40%, padahal kami berharap hanya 20%. Tingginya angka DO tersebut juga berkorelasi dengan kondisi infrastruktur kesehatan di daerah. Kalau jarak antara klinik dengan rumah warga terlalu jauh, jelas tingkat kedisiplinan penggunaan alat kontrasepsi akan menurun. Biaya ber-KB menjadi tidak ekonomis. Harus Jangka Panjang
Kalaupun pemerintah pusat membantu kampanye dengan menyediakan alat kontrasepsi per bulan gratis di suatu daerah terpencil secara bergerak (mobile), sedangkan warga memakai pil dan suntik yang sifatnya temporer hanya beberapa bulan, maka bulan depan warga DO, karena ketiadaan layanan. Lalu, apa yang akan BKKBN lakukan untuk mengatasi persoalan tersebut sehingga dampak negatif kependudukan di masa mendatang tidak terjadi? Karena itu, kami mempunyai solusi yakni dengan lebih fokus melakukan kampanye penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). MKJP adalah penggunaan alat-alat kontrasepsi yang bisa bermanfaat untuk jangka panjang. Kontrasepsi pada MKJP rata-rata efektif 3–7 tahun. Berbeda dengan kontrasepsi jangka pendek yang sifatnya hanya bertahan beberapa hari atau bulan. Sekadar informasi, alat kontrasepsi berdasarkan waktunya ada dua jenis, yakni kontrasepsi jangka panjang, dan kontrasepsi jangka pendek. Kontrasepsi jangka pendek contohnya pil, dan suntikan. Sedangkan yang jangka panjang yakni, implan dan intra-uterine device (IUD). Berbeda dengan pil dan suntik, implan, dan IUD tingkat kegagalannya tidak lebih dari 1% tiap 100 wanita yang memakai. Untuk implan, tingkat kegagalan hanya sebesar 0,05% per 100 wanita. Bandingkan dengan tingkat kegagalan pil dan suntik yang bisa mencapai 9–10%. Strategi penggunaan MKJP ini jelas akan mengatasi hambatan geografis dan beragamnya kebijakan otonomi daerah. Contohnya, walaupun hanya mengandalkan satu klinik di satu kawasan, mungkin jauh dari tempat tinggal warga lain, namun warga hanya sekali datang dan mungkin beru kembali lagi tujuh tahun kemudian. Memang, kadang-kadang ada perasaan malu para perempuan dalam memasang IUD. Proses pemasangan itu dianggap suatu yang privasi. Jadi walaupun itu dilakukan oleh bidan, kalau tidak perlu banget biasanya para perempuan enggan. Karena itu, tampaknya memang implan saat ini menjadi pilihan yang terbaik. Dengan menggunakan MKJP maka akan mengurangi tingkat DO serta mengurangi faktor kegagalan kontrasepsi, menekan TFR dan mengurangi jumlah penduduk, dan menghindari risiko masalah-masalah ekonomi dan sosial masyarakat. Dan yang pasti, program KB dua anak cukup akan tercapai. Saat ini untuk mencapai cita-cita itu, BKKBN punya langkah konkret untuk memperkenalkan MPJP. Sejak 2012, kami berikan implan dan IUD secara gratis di mana pun. Baik di pelayanan kesehatan publik maupun di swasta kami gratiskan. Pemerintah punya dana untuk pengadaan implan sebesar Rp200 miliar pada 2013. Masalah kependudukan adalah tanggung jawab bersama. Harus ada integrasi satu kebijakan dengan yang lainnya. Tahun ini Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pelayanan KB masuk dalam layanan dasar. Kita juga berharap kebijakan ini juga membantu mengubah “lampu merah” kependudukan menjadi lebih “hijau”.
Rabu, 04 Juni 2014
Solusi Masalah Kependudukan Indonesia
Jumlah penduduk sangatlah mempengaruhi
perkembangan suatu negara. Bahkan ada ilmuan yang berpendapat bahwa jumlah
penduduk dapat memberikan potensi yang lebih besar kepada suatu negara untuk
berkembang. Mengapa saya mengatakan demikian, karena apabila semakin banyak
penduduk maka semakin banyak pula tenaga kerja yang tersedia. Hal tersebut
dapat menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan produksi suatu rumah
tangga perusahaan. Tapi seperti kenyataan yang kita lihat selama ini
pertambahan penduduk yang setiap tahun semakin meningkat tidak diimbangi dengan
rumah tangga perusahaan yang merupakan penyedia lapangan kerja. Sehingga banyak
penduduk yang tidak mendapat pekerjaan. Mereka pun menjadi pengangguran dan
bahkan sampai ada yang menjadi gelandangan demi memenuhi tuntutan ekonomi yang
harus mereka penuhi. Tak jarang pula ada masyarakat yang sampai melakukan
tindakan kriminal untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Semua itu disebabkan
oleh ketidak seimbangan antara ketersediaan lapangan kerja dan pertumbuhan
peduduk. Maklum, yang penulis ketahui saat ini adalah lapangan kerja di
indonesia saat ini sangatlah sempit seiring popuasi usia kerja semakin banyak.
Yang lebih memprihatinkan lagi orang pribumi mayoritas bermental pencari kerja,
bukan sebagai pembuat lapangan kerja.
Seiring dengan realita
masyarakat yang bermental pencari kerja, mengutip kalimat Tung Desem Waringin
salah satu entreprenuer (pengusaha) Indonesia mengatakan, populasi pengusaha
orang Indonesia masih minim, hanya berjumlah 1,5%. Hal tersebut menunjukkan
daya kreatifitas orang pribumi untuk berkarir menciptakan lapangan kerja sangat
minim, berbanding terbalik dengan jumlah pencari kerja di Indonesia yang
semakin menjamur, karenanya pemerintah harus meyiapkan solusi ataupun program
penetasan permasalahan tersebut, sesuai dengan tulisan saya di atas sebelumnya.
Memang, dengan adanya progran KB (
Keluarga Berencana ) sudah memberikan sedikit perubahan terhadap pertambahan
penduduk. Tapi, apakah itu sudah cukup ? Ya, itu saja belum cukup. Seperti yang
saya tuliskan diatas salah satu penyebab menurunnya kualitas sosial ekonomi
masyarakat adalah ketersediaan lapangan kerja yang memadai bagi masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi merupakan prasyarat untuk mengakselerasikan pembangunan
ekonomi keseluruhan. Intinya, kunci sukses pembangunan adalah terjadinya
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, pemerataan distribusi pembangunan dan
dinamisnya stabilitas sosial maka perlunya peningkatan dari sisi investasi yang
akan menunjang pertumbuhan ekonomi. Akumulasi dari itu semua tentu akan
berdampak terhadap ekonomi secara makro. Investasi sebagai salah satu penyusun
pendapatan dan belanja (PDB), dan dengan meningkatnya investasi itu tentu
meningkatkan PDB pula. Investasipun berbanding lurus terhadap tingkat kemampuan
masyarakat melakukan pengeluaran. Meningkatnya investasi maka jumlah akumulasi
produksi juga meningkat, untuk meningkatkan produksi dibutuhkan tenaga kerja
yang lebih banyak sehingga pengangguran menurun, pendapatan masyarakat
meningkat.
Apabila tidak ada solusi memecahkan
masalah tersebut, maka menurut saya, akan berdampak sulit menembus rantai
kemiskinan yang dialami oleh Indonesia yang dimana kemiskinan akan banyak dan
terus bertambah setiap tahunnya. Ya, bisa jadi bertambahnya kejahatan, karena
kurangnya kesempatan bekerja dan mereka nekat untuk melakukan kejahatan. Itu
mereka lakukan karena mereka juga ingin melanjutkan kehidupan dan memenuhi
kebutuhan hidup keluarga.
Maka dari itu saya selaku penulis sekaligus
generasi penerus Negara Indonesia, menyarankan dan berpendapat kepada
pemerintah Indonesia harus menyiapkan program untuk menanggulangi itu semua.
Misalnya menyiapkan lapangan pekerjaan yang layak, supaya mereka semua bisa
bekerja dan memenuhi kebutuhan serta mensejahterakan keluarga mereka. Dan
segala sumber daya perlu diciptakan untuk meningkatkan modal usaha,
meningkatkan mutu modal manusia mulai dari gizi, kesehatan maupun pendidikan.
Selanjutnya untuk mencegah dampak meledaknya penduduk di Indonesia,
penulis pun memberikan saran dan masukan kepada pemerintah Indonesia yakni
menggelar program kepada masyarakat se-Indonesia dengan membatasi kelahiran
bayi. Caranya ? ya tentu memaksimalkan program keluarga berencana. Juga bisa
dengan cara pelaksanaan program tranmsigrasi sebagi upaya untuk mengatasi
pemusatan penduduk atau kepadatan penduduk dan persebaran penduduk yang tidak
merata. Nah kalau mengenai pendidikan bagi masyarakat, ya sejatinya pembangunan
gedung-gedung sekolah lebih memadai, supaya yang belum mengenyam pendidikan
bisa mengenyam pendidikan setinggi mungkin yang mereka mau.
Akhirnya dengan adanya program yang
penulis tawarkan di atas, secara perlahan bisa mengatasi masalah berbagai macam
masalah pertambahan penduduk terhadap kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat
dan menangulangi pengangguran dan mencegah kejahatan di Indonesia, sehingga
Indonesia bisa menjadi sejahtera, aman, dan damai.
Amiin.
Pengaruh Pertambahan Penduduk Terhadap Kesejahteraan Sosial Ekonomi
Jumlah penduduk
adalah salah satu indikator penting dalam suatu Negara. Para ahli
ekonomi klasik yang di pelopori Adam smith bahkan menganggap bahwa jumlah
penduduk merupakan input yang potensial yang dapat digunakan sebagai faktor
produksi untuk meningkatkan produksi suatu rumah tangga perusahaan. Semakin
banyak penduduk maka semakin banyak pula tenaga kerja yang dapat digunakan.
Oleh karena jumlah penduduk terus bertambah, maka banyak yang harus dicanangkan
untuk mengatasi keadaan jumlah penduduk yang semakin bertambah.
Pertumbuhan penduduk yang semakin cepat tersebut, mengundang banyak masalah.
Pertumbuhan ekonomi merupakan prasyarat untuk mengakselerasikan pembangunan
ekonomi keseluruhan. Intinya, kunci sukses pembangunan adalah terjadinya
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, pemerataan distribusi pembangunan dan
dinamisnya stabilitas sosial maka perlunya peningkatan dari sisi investasi yang
akan menunjang pertumbuhan ekonomi. Akumulasi dari itu semua tentu akan
berdampak terhadap ekonomi secara makro. Investasi sebagai salah satu penyusun
PDB, dan dengan meningkatnya investasi itu tentu meningkatkan PDB pula.
Investasipun berbanding lurus terhadap tingkat kemampuan masyarakat melakukan
pengeluaran. Meningkatnya investasi maka jumlah akumulasi produksi juga
meningkat, untuk meningkatkan produksi dibutuhkan tenaga kerja yang lebih
banyak sehingga pengangguran menurun, pendapatan masyarakat meningkat.
Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berada di penghujung kekuasaannya. Sebab, tahun
ini tepatnya pada tanggal 9 juli 2014 Indonesia akan memiliki pemimpin baru
yang dipilih dalam Pemilihan Presiden (Pilpres).
Namun, di penghujung pemerintahannya, hutang luar negeri Indonesia ternyata
malah semakin meningkat. Berdasarkan data yang dirilis oleh Forum Indonesia
Untuk Transparansi Anggaran (FITRA), hutang Indonesia, per Mei 2013 sudah
mencapai 2.036 triliun.
Jumlah itu bertambah Rp 186 triliun hanya dalam kurun waktu enam bulan.
"Hasil LKPP (Laporan Keuangan pemerintah pusat) yang diterbitkan oleh BPK
tahun 2012, di mana pada akhir Bulan Desember 2012, hutang RI baru mencapai Rp
1.850 triliun," kata Direktur Investigasi dan Advokasi FITRA, Ucok Sky
Khadafi dalam rilis yang diterima merdeka.com,
Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) pertumbuhan penduduk Indonesia pertahunnya adalah 1,49 persen. Pada
tahun 2013 jumlah penduduk Indonesia diperkirakan berjumlah 250 juta
orang.
"Bertambahnya jumlah penduduk tersebut disebabkan masih tingginya tingkat
fertilitas," kata Kepala BKKBN Fasli Jalal pada pembukaan Parenting
Education Dalam Rangka Hari Anak Nasional Tahun 2013, Rabu (17/7) di Auditorium
BKKBN, Jakarta Timur.
Artinya, dengan jumlah hutang luar negeri yang dimiliki Indonesia saat ini,
tiap penduduk dan bayi yang baru dilahirkan ke bumi Indonesia secara otomatis
langsung terbebani hutang negara sebesar Rp 8.114.000. Jumlah itu diperoleh
dari Rp 2.036 triliun dibagi Rp 250 juta
penduduk.
Tak hanya itu, besarnya jumlah hutang yang dimiliki saat ini
menandakan Indonesia tengah menuju menjadi negara bangkrut. Sebab, tanda-tanda
menjadi negara bangkrut antara lain adalah; hutang pemerintah terus menumpuk,
aset negara atau tanah beserta sumber daya alam lainnya sudah dikuasai oleh
pihak swasta, cadangan devisa yang terus tergerus dan merosot ke titik nol,
pemerintah tidak bisa mengendalikan harga kebutuhan pokok yang terus mengalami
kenaikan luar biasa, dan pemerintah tidak mampu lagi membayar gaji aparatur
negara.
"Lihat saja sekarang, di mana, pada akhir bulan Desember masih USD 112.8
miliar, dan pada akhir bulan Juni sudah tergerus menjadi USD 98.1 miliar,"
kata Ucok.
Menurut Uchok, hutang luar negeri Indonesia semakin membengkak
akibat pinjaman yang dilakukan oleh 16 kementerian, lembaga maupun BUMN untuk
menggarap proyek pembangunan. Meski proyek sudah berjalan, rupanya pengembalian
hutang belum sepenuhnya selesai.
16 Kementerian itu antara lain; Kementerian Keuangan (USD 871,1 juta atau Rp
8,3 triliun), Kementerian Negara PPN/BAPPENAS (USD 302 juta atau Rp 2,8
triliun), Kementerian Pertahanan (USD 227,1 juta atau Rp 2,1 triliun),
Kementerian Pekerjaan Umum (USD 165,5 juta atau Rp 1,5 triliun), PT PLN (USD 59
juta atau Rp 567,2 miliar), Kementerian Perhubungan (USD 45.6 juta atau Rp
438,6 miliar), (Kementerian Dalam Negeri (USD 21,2 juta atau Rp 204,1 miliar),
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (USD 8,9 juta atau Rp 86,1
miliar).
Sementara, Kementerian Kesehatan menghabiskan hutang luar negeri sebesar USD
8,4 juta atau Rp 81,1 miliar, Badan Meteorologi dan Geofisika (USD 7,6 juta
atau Rp 72,9 miliar), Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (USD 1,6
juta atau Rp 15,7 miliar), Kementerian Komunikasi dan Informatika (USD 984,4
ribu atau Rp 9,4 miliar), Kementerian Pertanian (USD 912,8 ribu atau Rp 8,7
miliar), PT Pertamina (USD 353,7 ribu atau Rp 3,3 miliar), Kementerian Agama
(USD 262,2 ribu atau Rp 2,5 miliar), dan Kementerian Kelautan dan Perikanan
(USD 7331 atau Rp 70,3
juta).
Wakil Ketua Komisi II DPR Arif Wibowo menilai pemerintah tak memiliki kemauan
kuat untuk melunasi hutang. Jika ada niat, Indonesia bisa menjadi negara
mandiri.
"Pemerintah tidak memiliki kemauan kuat. Jelas mampu,"
kata Arif saat dihubungi merdeka.com.
Secara sumber daya alam dan manusia, Indonesia merupakan negara yang amat kaya.
Saking kayanya, grup musik Koes Plus sampai-sampai pernah membuat lagu dengan
judul 'Kolam susu'.
Dalam lagu itu salah satu liriknya berbunyi 'Orang bilang tanah kita tanah
surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman.' Lirik itu menggambarkan begitu
kayanya Indonesia dengan tanah dan sumber daya alam yang dimilikinya. Namun,
nyatanya Indonesia malah tak bisa lepas dari
hutang.
Pertumbuhan Penduduk memiliki pengertian perubahan penduduk dari satu waktu ke
waktu yang lainnya pada suatu wilayah atau populasi yang dapat digunakan
sebagai pengukuran. Istilah pertumbuhan penduduk bisa ditujukan untuk semua
spesies namun lazimnya pertumbuhan penduduk dikatikan dengan manusia. Dalam
demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP)
adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi
meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit,
sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi
ketika dimulainya periode.
Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio,
bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai
persentase populasi ketika dimulainya periode.
Penduduk suatu negara merupakan objek dan subjek pembangunan. Sebagai obyek
artinya penduduk merupakan faktor yang harus dibangun atau ditingkatkan
kualitas hidupnya. Sebagai subjek penduduk merupakan faktor pelaku proses
pembangunan. Di lihat dari sisi yang lain, penduduk merupakan beban sekaligus
potensi bagi suatu negara. Apabila suatu negara pertumbuhan penduduknya sangat
tinggi, ini merupakan masalah. Hal ini dikarenakan kapasitas wilayah suatu
negara terbatas. Apabila suatu negara telah mengalami pertumbuhan penduduk yang
tinggi, hal ini bisa menyebabkan ledakan penduduk.Akibat akibat dari ledakan
penduduk tersebut sangat berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan penduduk
tersebut dalam suatu wilayah atau negara tersebut. Secara nasional pertumbuhan
penduduk Indonesia
Rabu, 28 Mei 2014
Sungai Ajaib di Pangkep Diyakini Bisa Sembuhkan Banyak Penyakit
Aliran sungai
bercabang tiga. Ada juga mengalir ke beberapa anak sungai menuju perkampungan yang
berada di perbatasan, Pangkep, Barru, Soppeng dan Bone itu.
Untuk aliran Salo Magguliling, mengalir ke barat, ke arah kota kecamatan Segeri.
Di bantaran sungai, masih asri. Perkampungan warga, pohon bambu, tanaman perdu, dan begitu dekat dengan batu karst, atau batu yang jadi bahan baku pembuatan semen.
Di sisi lain sungai ini juga banyak bekas tambang pasir, dan galian golongan C.
Pemerintah Pangkep dan DPRD tengah membahas kemungkinan menjadikan kawasan ini sebagai salah satu obyek wisata permandian alam.
Gunung di sini memang berada di gugusan pegunungan karst yang menyambung dari Maros, Pangkep, hingga ke Barru, dan masuk sebagian ke wilayah selatan Soppeng, dan barat Bone.
Untuk aliran Salo Magguliling, mengalir ke barat, ke arah kota kecamatan Segeri.
Di bantaran sungai, masih asri. Perkampungan warga, pohon bambu, tanaman perdu, dan begitu dekat dengan batu karst, atau batu yang jadi bahan baku pembuatan semen.
Di sisi lain sungai ini juga banyak bekas tambang pasir, dan galian golongan C.
Pemerintah Pangkep dan DPRD tengah membahas kemungkinan menjadikan kawasan ini sebagai salah satu obyek wisata permandian alam.
Gunung di sini memang berada di gugusan pegunungan karst yang menyambung dari Maros, Pangkep, hingga ke Barru, dan masuk sebagian ke wilayah selatan Soppeng, dan barat Bone.
Permasalahan Penduduk
Masyarakat
yang tinggal atau mendiami suatu wilayah tertentu disebut penduduk. Jumlah
penduduk yang mendiami suatu wilayah menentukan padat tidaknya di wilayah
tersebut. Kita akan membahas beberapa masalah kependudukan yang terjadi di
negara kita. Masalah masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia antara lain
persebaran penduduk yang tidak merata, jumlah penduduk yang begitu besar,
pertumbuhan penduduk yang tinggi, rendahnya kualitas penduduk, rendahnya
pendapatan per kapita, tingginya tingkat ketergantungan, dan kepadatan
penduduk.
Jumlah
penduduk Indonesia sangat banyak. Indonesia menduduki urutan keempat negara
terbanyak jumlah penduduk setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Jumlah
penduduk Indonesia berdasarkan sensus penduduk tahun 2000 adalah 205,8 juta
jiwa.
3. Pertumbuhan penduduk yang tinggi
Jumlah
penduduk Indonesia sudah sangat banyak. Jumlah ini akan terus bertambah karena
pertumbuhan jumlah penduduk juga tinggi. Hal ini disebabkan oleh angka
kelahiran lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian.
4. Kualitas penduduk rendah
Indonesia
memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Ini mempengaruhi kualitas atau mutu
penduduk Indonesia. Masyarakat Indonesia kurang memiliki keahlian dan
keterampilan dalam bekerja. Akibatnya, masyarakat mengalami kesulitan
mendapatkan pekerjaan yang bagus.
5. Rendahnya pendapatan per kapita
Pendapatan
per kapita artinya rata-rata pendapatan penduduk setiap tahun. Pendapatan per
kapita penduduk Indonesia masih rendah. Remdahnya pendapatan per kapita rendah
berkaitan erat dengan banyaknya masyarakat miskin.
6. Tingginya tingkat ketergantungan
Penduduk
yang tidak tidak bekerja disebut penduduk yang tidak produktif. Biasanya
penduduk yang tidak bekerja adalah yang telah berusia lanjut atau masih
anak-anak dan remaja. Mereka ini disebut usia nonproduktif. Penduduk
nonproduktif menggantungkan hidupnya pada penduduk produktif (bekerja). Karena
usia nonproduktif tinggi, maka tingkat ketergantungan di Indonesia cukup
tinggi.
7. Kepadatan penduduk
Beberapa
kota besar di Indonesia sangat padat. Tingginya kepadatan penduduk menyebabkan
masalah-masalah sosial seperti pengangguran,kemiskinan, rendahnya pelayanan
kesehatan, meningkatnya tindak kejahatan, pemukiman kumuh, lingkungan tempat
tinggal yang tidak sehat, dan sebagainya.
Pemerintah
terus berupaya mengatasi masalah-masalah kependudukan di atas. Upaya yang sudah
dijalankan pemerintah antara lain sebagai berikut.
1.
Menekan
laju pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana
2.
Melaksanakan program transmigrasi.
3.
Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan
kesehatan.
4.
Membuka
lapangan kerja sebanyak mungkin, dan sebagainya.
Minggu, 25 Mei 2014
Cara Buat Tombol Follow Twitter di Blog

ada cara mudah untuk memasangnya. Gadget ini dapat anda pasang di blogspot dan wordpress kalau untuk yang lain saya belum pernah mencobanya. Tujuan memasang follow us di blog ini adalah untuk mendapatkan follower dan mereka dapat mengetahui update artikel blog
anda dari twitter. Caranya sangat mudah dan gampang. bagi sahabat yang
ingin mencobanya silahkan dan untuk contohnya sahabat bisa lihat di blog saya.
1. Silahkan sobat log in dulu ke akun twitter sobat.
3. Pilih follow di antara banyak pilihan untuk membuat tombol follow arahkan maus anda ke gambar untuk memperbesar
4. Ambil kode scriptnya ke blog dan copy.
5. Selanjutnya adalah memasang kode script tombol follow us di blog dengan cara :
a. Masuk ke blogger.com
a. Masuk ke blogger.com
b. Pilih rancangan atau Tata Letak
c. Pilih tadd gadge
d. Pilih html javascript dan copas script tadi di kotak yang besar dan save dan tidak usah di kasih judul.
e. Simpan
Selesai dan lihat hasilnya
Selesai dan lihat hasilnya
Cara Mudah Buat Fans Page Facebook Keren Di Blog
Cara Mudah Buat Fans Page Facebook Keren Di Blog
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan cara membuat fans page di
blog, tetapi kali ini fans pagenya tersembunyi atau slide show seperti
gambar di bawah.
Pertama anda harus buat fans page terlebih dahulu, anda bisa membuatnya dengan klik "buat halaman" di bagian paling bawah facebook anda. atau lihat cara-cara nya di Cara Mudah Membuat Halaman Fans Page Facebook
Setelah selesai, anda ikuti langkah-langkah berikut:
1. Masuk ke tab rancangan-edit html dan centang expand elemen widget.
2. Cari kode </head>, dan letakan kode di bawah ini di atas kode </head> tersebut.
4. Klik add gadget, pilih tambah HTML/Javascript dan copy kan kode di bawah ini
Pertama anda harus buat fans page terlebih dahulu, anda bisa membuatnya dengan klik "buat halaman" di bagian paling bawah facebook anda. atau lihat cara-cara nya di Cara Mudah Membuat Halaman Fans Page Facebook
Setelah selesai, anda ikuti langkah-langkah berikut:
1. Masuk ke tab rancangan-edit html dan centang expand elemen widget.
2. Cari kode </head>, dan letakan kode di bawah ini di atas kode </head> tersebut.
<script src='https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.6.1/jquery.min.js' type='text/javascript'/>3. Save template dan klik tab elemen laman.
4. Klik add gadget, pilih tambah HTML/Javascript dan copy kan kode di bawah ini
Lihat Code
<script type="text/javascript">
//<!--
$(document).ready(function() {$(".w2bslikebox").hover(function() {$(this).stop().animate({right: "0"}, "medium");}, function() {$(this).stop().animate({right: "-250"}, "medium");}, 500);});
//-->
</script>
<style type="text/css">
.w2bslikebox{background: url("http://3.bp.blogspot.com/-KdSAuv-K7HM/To_WXoWHzJI/AAAAAAAAGvg/5UvL10LUe_k/facebook.png") no-repeat scroll left center transparent !important;display: block;float: right;height: 270px;padding: 0 5px 0 46px;width: 245px;z-index: 99999;position:fixed;right:-250px;top:20%;}
.w2bslikebox div{border:none;position:relative;display:block;}
.w2bslikebox span{bottom: 12px;font: 8px "lucida grande",tahoma,verdana,arial,sans-serif;position: absolute;right: 6px;text-align: right;z-index: 99999;}
.w2bslikebox span a{color: #808080;text-decoration:none;}
.w2bslikebox span a:hover{text-decoration:underline;}
</style><div class="w2bslikebox" style=""><div>
<iframe src="http://www.facebook.com/plugins/likebox.php?href=URL FANS PAGE ANDA &width=245&colorscheme=light&show_faces=true&connections=9&stream=false&header=false&height=330" scrolling="no" frameborder="0" style="border: medium none; overflow: hidden; height: 330px; width: 245px;background:#fff;"></iframe><span><a href="http://blogzafar.blogspot.com/2012/10/cara-mudah-buat-fans-page-facebook.html">Widget by Siti Saleha</a></span></div></div>
//<!--
$(document).ready(function() {$(".w2bslikebox").hover(function() {$(this).stop().animate({right: "0"}, "medium");}, function() {$(this).stop().animate({right: "-250"}, "medium");}, 500);});
//-->
</script>
<style type="text/css">
.w2bslikebox{background: url("http://3.bp.blogspot.com/-KdSAuv-K7HM/To_WXoWHzJI/AAAAAAAAGvg/5UvL10LUe_k/facebook.png") no-repeat scroll left center transparent !important;display: block;float: right;height: 270px;padding: 0 5px 0 46px;width: 245px;z-index: 99999;position:fixed;right:-250px;top:20%;}
.w2bslikebox div{border:none;position:relative;display:block;}
.w2bslikebox span{bottom: 12px;font: 8px "lucida grande",tahoma,verdana,arial,sans-serif;position: absolute;right: 6px;text-align: right;z-index: 99999;}
.w2bslikebox span a{color: #808080;text-decoration:none;}
.w2bslikebox span a:hover{text-decoration:underline;}
</style><div class="w2bslikebox" style=""><div>
<iframe src="http://www.facebook.com/plugins/likebox.php?href=URL FANS PAGE ANDA &width=245&colorscheme=light&show_faces=true&connections=9&stream=false&header=false&height=330" scrolling="no" frameborder="0" style="border: medium none; overflow: hidden; height: 330px; width: 245px;background:#fff;"></iframe><span><a href="http://blogzafar.blogspot.com/2012/10/cara-mudah-buat-fans-page-facebook.html">Widget by Siti Saleha</a></span></div></div>
5. ganti tulisan yang berwarna merah dengan URL FANS PAGE ANDA
dan untuk tulisan merah bisa ganti dengan background yg di inginkan
Kemudian Simpan. dan lihat hasil nya
Selamat mencoba, jika ada masalah silakan tinggalkan komentar. :)
dan untuk tulisan merah bisa ganti dengan background yg di inginkan
Kemudian Simpan. dan lihat hasil nya
Selamat mencoba, jika ada masalah silakan tinggalkan komentar. :)
Jumat, 23 Mei 2014
Cara Membuat Menu Navigasi Horisontal Dropdown / Bercabang Ke Bawah
Hari ini saya akan mengulas sedikit cara membuat menu horizonal dropdown lewat css, yang menurut kang salman sangat mudah dan tidak rumit.
Berikut
Langkah-langkahnya:
1. Login Blogger > Rancangan > Edit HTML *Jangan lupa dicentang
2. Cari kode ini ]]></b:skin>
3. Taruh kode di bawah ini tepat di atasnya ]]></b:skin>
1. Login Blogger > Rancangan > Edit HTML *Jangan lupa dicentang
2. Cari kode ini ]]></b:skin>
3. Taruh kode di bawah ini tepat di atasnya ]]></b:skin>
/*Start Css Menu*/
.menu{
border:none;
border:0px;
margin:0px;
padding:0px;
font-family:verdana,geneva,arial,helvetica,sans-serif;
font-size:14px;
font-weight:bold;
color:8e8e8e;
}
.menu ul{
background:url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioQZ0pXt7eolX3KSRrbsNrOxJ2D2xX1rmTCdLGfCozl-rJU0r-XycPH6l7J5N6pE4fhGgQB0REBSzFDak2AUXll-EjezBwPhst-CknDGD6IDl43gM7ITEZPEUFcQsGRlQ6fBpRLTrXQA0E/s1600/menu-bg.gif) top left repeat-x;
height:43px;
list-style:none;
margin:0;
padding:0;
}
.menu li{
float:left;
padding:0px 8px 0px 8px;
}
.menu li a{
color:#666666;
display:block;
font-weight:bold;
line-height:43px;
padding:0px 25px;
text-align:center;
text-decoration:none;
}
.menu li a:hover{
color:#000000;
text-decoration:none;
}
.menu li ul{
background:#e0e0e0;
border-left:2px solid #a80329;
border-right:2px solid #a80329;
border-bottom:2px solid #a80329;
display:none;
height:auto;
filter:alpha(opacity=95);
opacity:0.95;
position:absolute;
width:225px;
z-index:200;
/*top:1em;
/*left:0;*/
}
.menu li:hover ul{
display:block;
}
.menu li li {
display:block;
float:none;
padding:0px;
width:225px;
}
.menu li ul a{
display:block;
font-size:12px;
font-style:normal;
padding:0px 10px 0px 15px;
text-align:left;
}
.menu li ul a:hover{
background:#949494;
color:#000000;
opacity:1.0;
filter:alpha(opacity=100);
}
.menu p{
clear:left;
}
.menu #current{
background:url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6So3_5vCm7dbCuQxRdZ4Gs5koWWRNn83IXKvHZasyrhzRUtrs7Ji9hW6FUDNkYnJz4ebJAfyvAOZbsoyfRttzfJneWV8ce8bXkJ-R3McZSIAeOmfY4wcvIZkgsAGDAdKCRzc4xFTgAzQ7/s1600/current-bg.gif) top left repeat-x;
color:#ffffff;
}
.menu{
border:none;
border:0px;
margin:0px;
padding:0px;
font-family:verdana,geneva,arial,helvetica,sans-serif;
font-size:14px;
font-weight:bold;
color:8e8e8e;
}
.menu ul{
background:url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioQZ0pXt7eolX3KSRrbsNrOxJ2D2xX1rmTCdLGfCozl-rJU0r-XycPH6l7J5N6pE4fhGgQB0REBSzFDak2AUXll-EjezBwPhst-CknDGD6IDl43gM7ITEZPEUFcQsGRlQ6fBpRLTrXQA0E/s1600/menu-bg.gif) top left repeat-x;
height:43px;
list-style:none;
margin:0;
padding:0;
}
.menu li{
float:left;
padding:0px 8px 0px 8px;
}
.menu li a{
color:#666666;
display:block;
font-weight:bold;
line-height:43px;
padding:0px 25px;
text-align:center;
text-decoration:none;
}
.menu li a:hover{
color:#000000;
text-decoration:none;
}
.menu li ul{
background:#e0e0e0;
border-left:2px solid #a80329;
border-right:2px solid #a80329;
border-bottom:2px solid #a80329;
display:none;
height:auto;
filter:alpha(opacity=95);
opacity:0.95;
position:absolute;
width:225px;
z-index:200;
/*top:1em;
/*left:0;*/
}
.menu li:hover ul{
display:block;
}
.menu li li {
display:block;
float:none;
padding:0px;
width:225px;
}
.menu li ul a{
display:block;
font-size:12px;
font-style:normal;
padding:0px 10px 0px 15px;
text-align:left;
}
.menu li ul a:hover{
background:#949494;
color:#000000;
opacity:1.0;
filter:alpha(opacity=100);
}
.menu p{
clear:left;
}
.menu #current{
background:url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6So3_5vCm7dbCuQxRdZ4Gs5koWWRNn83IXKvHZasyrhzRUtrs7Ji9hW6FUDNkYnJz4ebJAfyvAOZbsoyfRttzfJneWV8ce8bXkJ-R3McZSIAeOmfY4wcvIZkgsAGDAdKCRzc4xFTgAzQ7/s1600/current-bg.gif) top left repeat-x;
color:#ffffff;
}
4. Save Template
5. Selanjutnya masuk ke
Rancangan, lalu tabah widget baru dan pilih HTML/Javascript, pastekan
kode di bawah ini.
<div class="menu">
<ul>
<li><a href="#" id="current">Home</a></li>
<li><a href="#" >Products</a>
<ul>
<li><a href="#">Drop Down CSS Menus</a></li>
<li><a href="#">Horizontal CSS Menus</a></li>
<li><a href="#">Vertical CSS Menus</a></li>
<li><a href="#">Dreamweaver Menus</a></li>
</ul>
</li>
<li><a href="/faq.php">FAQ</a>
<ul>
<li><a href="#">Drop Down CSS Menus</a></li>
<li><a href="#">Horizontal CSS Menus</a></li>
<li><a href="#">Vertical CSS Menus</a></li>
<li><a href="#">Dreamweaver Menus</a></li>
</ul>
</li>
<li><a href="/contact/contact.php">Contact</a></li>
</ul>
</div>
<ul>
<li><a href="#" id="current">Home</a></li>
<li><a href="#" >Products</a>
<ul>
<li><a href="#">Drop Down CSS Menus</a></li>
<li><a href="#">Horizontal CSS Menus</a></li>
<li><a href="#">Vertical CSS Menus</a></li>
<li><a href="#">Dreamweaver Menus</a></li>
</ul>
</li>
<li><a href="/faq.php">FAQ</a>
<ul>
<li><a href="#">Drop Down CSS Menus</a></li>
<li><a href="#">Horizontal CSS Menus</a></li>
<li><a href="#">Vertical CSS Menus</a></li>
<li><a href="#">Dreamweaver Menus</a></li>
</ul>
</li>
<li><a href="/contact/contact.php">Contact</a></li>
</ul>
</div>
*KETERANGAN
- Tanda pagar # adalah tempat meletakan link / url dari artikel kita yang ingin di pasang di menu navigasi. ingat awali dengan tanda kutip " dan akhiri kembali dengan tanda kutip ", jika tidak maka tidak bisa di save.
- Nama Menu 1 dan selanjutnya adalah, nama menu-menu yang di tampilkan.
- Anda dapat memperbanyak menu navigasi sesuai kebutuhan.
5. Kemudian save, dan
lihatlah blog Anda
Selamat Mencoba
Langganan:
Komentar
(
Atom
)